Hari ini pertama kalinya bocil tatap muka online dengan wali kelas dan teman sekelasnya di Google Meet.
Rusuh?
Tentu sajaaa. Huahahahaaa.
Semua anak pengen ngomong. Sebagian suaranya keras-keras pula. Saking berisiknya, sampe gak kedengeran miss nya lagi ngomongin apa. Hihihi.
Dimaapkanlah yaw kerusuhannya. Secara ini pertama kalinya liat lagi wajah-wajah temen dan gurunya. Kangen berat kan setelah sekian minggu gak ketemu.
Tapi untuk selanjutnya, baiknya bocah-bocah diperkenalkanlah dengan “aturan” telekonferensi.
Misal, semua anak wajib “mute” audio ketika guru atau salah satu temennya sedang bicara.
Atau, kalo anak biasa di kelas angkat tangan dulu sebelum bicara, di telekonferensi gini bisa lambaikan tangan di webcam, atau ketik dulu “miss, i want to speak” di group chat box sebelum diijinkan unmute oleh guru.
Soal fitur “Raise hand” emang lebih enakan di Zoom daripada di Google Meet. Hehe.
Di sisi lain, guru sebagai host sebetulnya juga punya tools untuk “memaksa” anak-anak gak ribut selama telekonferensi.
(Referensi detil bisa cek di sini :
Pin, mute, or remove Google Meet participants – https://support.google.com/meet/answer/7501121).
Semoga pada saat live teaching nanti, suasananya udah gak sebrutal hari ini. Hahaha.