Sooo… Hari ini ada kejadian sedih. Hp gurunya bocil nyemplung di bak mandi.
(Duh, baca infonya langsung ngilu. Semoga gak rusak ya, bu. Langsung bongkar semua part yg bisa dilepas, keringkan dengan tisu, lalu simpen dalam beras atau silica gel atau penyerap air lainnya setidaknya 24 jam sebelum dipasang lagi dan dinyalakan.)
Alhasil, WhatsApp sang guru tak bisa dihubungi untuk sementara waktu. Padahal kan mamak-mamak always selalu desperado banged butuh nanya-nanya ke guru urusan materi belajar. Hiks hiks.
Inilah alasan lain mengapa aku lebih suka komunikasi pakai Telegram. Meski hp mati, kita bisa tetep komunikasi lewat Telegram Desktop atau Telegram Web.
(Instalasi dan cara pakai Telegram Dekstop dan Telegram Web bisa dicek di situs https://telegram.org/apps).
Dibanding WhatsApp Desktop atau WhatsApp Web yang masih mengharuskan hp tetep nyala supaya berfungsi. Suwer deh, WhatsApp ini borosin batre hp banget.
Pilihan lain, ya Google Hangouts. Selain dari hp, layanan komunikasi ini kan juga bisa diakses dari desktop.
Google Hangouts sebetulnya sih sepaketan Google Classroom. Tapi entah kenapa gak dimaksimalkan pihak sekolah dalam proses belajar online.
Padahal kan ini lumayan juga dipakai untuk ngobrol, termasuk antara guru dan ortu siswa.
Cara pakainya di desktop pun gampang.
Setelah guru atau siswa buka browser dan login ke classroom.google.com dengan user dan password sekolah, tinggal buka tab baru dan ketik hangouts.google.com. Udah otomatis ter-login deh tuh.
Selanjutnya terserah mau chatting… calling… video calling… bisaaa 😄.
Bikin grup guru + ortu? Juga bisa bangeddd. 😄
Apalagi kirim-kirim file tugas dari guru ke ortu dan sebaliknya. A piece of cake. (Ih kok jadi laper yaaa).
Tinggal masukkan email ortu aja. Yang GMail tentunya.
Ortu gak punya akun GMail? Errr, secara ya populasi pengguna hp Android itu paling besar jumlahnya, sementara banyak fitur di hp Android itu meminta aktivasi Google ID, aku gak yakin masih ada ortu yg gak punya akun GMail.
Jarang pake sih mungkin bener. Don’t have? Gak yakin deh. 😅