Random

XL Axiata dan Ericsson Uji 5G

XL Axiata dan Ericsson Indonesia hari ini memamerkan uji coba teknologi 5G outdoor. Dilaksanakan di halaman luar Grha XL, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Lebih-kurangnya, meliputi pemasangan antena radio, BTS serta uji coba teknis.

Perangkat yang digunakan adalah base station 5G, sistem pemancar radio berbasis teknologi 5G dengan teknologi Antenna Integrated Radio, user equipment 5G, dan sarana pendukung lainnya.

Ini dalam rangka mendalami aspek teknis sebagai persiapan implementasi teknologi 5G secara global per tahun 2020 nanti.

Teknologi 5G diklaim mampu menghadirkan kecepatan koneksi hingga 20 Gbps. Pastinya jauh melebihi kemampuan teknologi 4G LTE yang baru eksis sekitar dua tahun terakhir di Indonesia.

Beberapa persiapan XL Axiata untuk adopsi teknologi antara lain:

1. Spektrum: sudah menerapkan sejumlah teknologi untuk meningkatkan/mengoptimalkan pemanfaatan spektrum, mulai dari Carrier Aggregation(CA), License Assisted Access (LAA), dan kini Modulasi LTE 256 QAM. Juga sudah mulai menerapkan teknologi 4.5G 4×4 MIMO.

2. Core: sudah melakukan konvergensi jaringan dan IT dengan menerapkan teknologi Network Functions Virtualization (NFV).

3. Transport: terus melakukan perluasan jaringan tulang punggung (back bone) fiber optik yang menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

4. Ekosistem: terus aktif mendorong pemanfaatan akses Internet Wireless to the home kepada masyarakat, melalui layanan XL Go dan XL Home.

Gambaran keunggulan teknologi 5G dibandingkan generasi sebelumnya:
* Mampu menghadirkan kecepatan koneksi hingga 20 Gbps, juga memiliki latency yang sangat rendah (<=1ms end to end latency).
* Mampu menyediakan koneksi simultan hingga kurang lebih 2000 pengguna aktif.
* Unggul pada sisi penghematan tenaga, bahkan hingga 1000x lebih efisien dibandingkan dengan teknologi perangkat hari ini.

Keunggulan itu memungkinkan eksekusi layanan digital inovatif. Contohnya driverless car (mobil otonom). Atau robotik, atau otomasi di kedokteran.

Implementasi 5G di Indonesia sendiri masih harus menunggu kesiapan regulasi dari pemerintah dan penyetaraan teknologi serta ekosistem secara teknis. Semuanya diperkirakan selesai pada kisaran tahun 2018 – 2020.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page